Koran 24 – Para pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terkumpul dalam relawan “Teman Ahok” telah memberi contoh buruk pendidikan perpolitikan di Indonesia di kalangan generasi muda. Di mana pada awalnya mendorong Ahok maju di Pilgub DKI 2017 melalui jalur independen, namun pada akhirnya menggunakan kendaraan partai politik.
Penilaian itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (28/07). “TemanAhok itu memberikan contoh buruk bagi generasi muda yang ingin berpolitik, dengan tidak menunjukkan sikap idealis. Kalau mau idealis, TemanAhok harus mengusung Ahok di jalur independen,” tegas Muslim Arbi.
Muslim menilai, TemanAhok hanyalah kumpulan ‘fans club’ yang tidak punya ideologi dan arah perjuangan yang jelas. “Kerja sosial tidak pernah, kerjanya hanya menyembah dan mensucikan Ahok. Ini contoh pendidikan politik anak muda yang salah,” ungkap Muslim.
Menurut Muslim, setelah Ahok maju lewat partai politik, dukungan terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu akan berkurang. “Mereka yang awalnya mendukung dengan harapan lewat independen, ternyata tertipu oleh akrobat TemanAhok dan Ahok sendiri,” pungkas Muslim.
Soal pencalonan Ahok di jalur parpol, juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas sempat mengatakan, tetap menghargai dan mendukung keputusan Ahok. “Kami menghargai dan mendukung keputusan Ahok, setelah kami lakukan dialog dengan Basuki Tjahaja Purnama, perwakilan tiga partai pendukung, Akhirnya Ahok memutuskan untuk maju menggunakan kendaraan partai politik bersama Teman Ahok,” kata Amalia Ayuningtyas. (intelejin.co.id)
Tidak ada komentar: