Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (04/08). “Jokowi sudah mengakui pusing akibat nilai rupiah terus tergerus terhadap dollar. Padahal Jokowi pernah mengatakan, tak masalah karena bisa meningkatkan ekspor. Bisa jadi Jokowi mundur dari Presiden karena tak mampu mengelola Indonesia,” tegas Muslim Arbi.
Menurut Muslim, Jokowi mulai menyadari kondisi ekonomi yang melemah bisa mengakibatkan gangguan serius stabilitas politik. “Rakyat akan mengetahui kapasitas Jokowi yang sebenarnya, yaitu tidak bisa mengatasi masalah ekonomi. Ini yang membuat Jokowi pusing dan terus melakukan pencitraan dengan pembagian Kartu Sakti-nya,” ungkap Muslim.
Muslim mengingatkan, agar Jokowi mengubah kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat. “Bukan dengan bagi-bagi Kartu Sakti tetapi kebijakan yang berpihak pada rakyat dan ini efeknya bisa sampai seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Muslim.
Menyikapi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, Presiden Joko Widodo mengaku pusing . Melemahnya nilai tukar rupiah membuat pemerintah mesti bekerja ekstra keras untuk menjaga kestabilan ekonomi. “Saya yang pusing menjaga kondisi ini,” ujar Jokowi di pelabuhan peti kemas di Soekarno – Hatta Makassar (03/08). (intelejin.co.id)
Tidak ada komentar: