Sejumlah orang menjajakan kaos bertuliskan “Gerakan 3 Juta KTP Tolak Ahok” di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad 7 Agustus 2016.. Kaos Gerakan Mengumpulkan 3 Juta KTP untuk menolak gubernur arogan, tidak beretika, temperamental dan tidak berakhlak yang diprakarsai Forum RT-RW DKI Jakarta yang dijual Rp 50.000 per-buah jadi tanda penolakan warga kepada Ahok.
Koordinator Mitra Forum RT/RW se-Jakarta, Moestakim Dahlan menuturkan bahwa kaus bertuliskan
“Gerakan 3 Juta KTP Tolak Ahok” banyak diminati oleh masyarakat DKI Jakarta yang tengah berolahraga santai di Hari Bebas Kendaraan atau Car Free Day.
Kaus tersebut merupakan kaus penolakan terhadap pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.
"Laris, banyak yang beli. Harganya Rp50 ribu, ada sekitar 500 kaos yang kami jual hampir habis," ucap Moestakim di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Ahad, 7 Agustus 2016.
Nanitnya, hasil penjualan kaus tersebut dimanfaatkan untuk keperluan dan akomodasi gerakan forum RT/RW yang saat ini sedang melakukan sosialisasi penolakan terhadap pencalonan Ahok.
Kaus tersebut merupakan kaus penolakan terhadap pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.
"Laris, banyak yang beli. Harganya Rp50 ribu, ada sekitar 500 kaos yang kami jual hampir habis," ucap Moestakim di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Ahad, 7 Agustus 2016.
Nanitnya, hasil penjualan kaus tersebut dimanfaatkan untuk keperluan dan akomodasi gerakan forum RT/RW yang saat ini sedang melakukan sosialisasi penolakan terhadap pencalonan Ahok.
"Ini kan enggak ada bandarnya mas, ya hasilnya untuk membiayai gerakan RT/RW selama ini," tambah Moestakim.
Ia mengaku prihatin kepada RT/RW yang mendapat perlakuan tidak wajar dari Gubernur Ahok yang menuduh RT/RW korup.
"Kami sebagai warga DKI Jakarta, tidak membiarkan Pak RT berjuang sendiri, Pak RW berjuang sendiri, yaitu mendukung gerakan yang dilakukan RT RW," tutup Moestakim.
Ia mengaku prihatin kepada RT/RW yang mendapat perlakuan tidak wajar dari Gubernur Ahok yang menuduh RT/RW korup.
"Kami sebagai warga DKI Jakarta, tidak membiarkan Pak RT berjuang sendiri, Pak RW berjuang sendiri, yaitu mendukung gerakan yang dilakukan RT RW," tutup Moestakim.
Tidak ada komentar: